Kalau baca cerita ini baca dulu “ASISTEN DESIGNER yang ABG namanya YENI” biar ngeh lebih gamblang awal mulanya.
Saat itu aku ada show disebuah café di hotel bintang lima. Aku nggak tau kalau Yeni datang bersama pacarnya, aku baru tahu ketika acara sudah dihibur oleh band top 40. Aku lihat Yeni duduk sendiri dipojok, ternyata pacarnya sedang kumpul bersama teman temannya di meja depan, secara otomatis aku datangi Yeni.
Oya… perlu aku kasih tahu beberapa waktu setelah hubunganku dengan Yeni, dia nggak balik lagi ke tempat kakaknya, dia memilih kost. Tapi aku karena kesibukan nggak pernah lagi berhubungan dengan Yeni.
“Sendirian Yen ?” tanyaku “Itu sama pacarku.” Katanya sambil menunjuk seseorang di depan, aku duduk disampingnya. Kami ngobrol kangen kangenan. Akhirnya pikiran mesum datang juga dibenakku “Yen… kintusku berdiri nih…” kataku sambil menarik tangan Yeni ke selangkanganku. Yeni mengelus elus kintusku sambil tertawa tawa. “Nafsu ya mas..” “Iya Nih ngliat kamu aku jadi inget yang nggak nggak.” lanjutkuYeni hanya tertawa tapi dia mengambil kartu nama dan memberikan kepadaku. “nih nomor telpunku.” Setelah menerima kartu telpun aku meninggalkan Yeni menghampiri asistenku yang nongol bersama model model yang telah selesai ganti, mereka masuk untuk ikut menikmati acara.”Mon… jangan ajak anak anak ke kamar ya… jangan boleh dulu mereka naik, minimal setengah jam.” Pintaku ke momon asistenku.
Aku kembali ke tempat Yeni dan aku tarik keluar ruangan. “Kemana ?” tanyanya. “Sebentar ikut aku yuk keatas, dari pada kamu bengong sendirian.” Ajakku. Dia mengikutiku. Kami berdua naik ke lantai 4 menuju kamarku.
Begitu masuk Yeni langsung kuterkam dan kulumat bibirnya tanpa memberi kesempatan sedikitpun. Yeni membalas dengan rakusnya diselingi bisikan “Gila lu.. Pacarku dibawah, nanti aku dicariin. Nggak usah sampai jauh ya.” Pintanya. Aku nggak menjawab sama sekali dengan kedua tanganku kulempar Yeni ke tempat tidur dan kembali kulumat bibirnya sambil keselipkan tanganku masuk kedalam BH yang menutupi kedua gunung didadanya. Kuremas remas sampai terdengar rintihan dan erangan dari Yeni, sepertinya memang adat Yeni kalau bercinta selalu mengumandangkan lenguhan dan rintihan secara keras. Aku angkat kaos yang dipakainya dan juga aku angkat keatas BH yang menutupi dadanya. Dengan cepat aku kulum kbergantia kedua gunung yang menghiasi dada tersebut secara bergantian, kumainkan lidahku di putting coklatnya, setiap kali aku sedot terdengat lenguhan Yeni.
Ketika tanganku mulai menyibakkan rok yang dipakai Yeni menolak lemah, tentu saja aku memaksa, dan mulai mempermainkan kemaluannya yang ditutupi celana dalam. Lenguhan, rintihan dan erangan semakin nyaring kudengar menambah nafsuku bertambah tinggi, hingga dengan kasar aku lorotkan celana dalamnya.
Yeni terlonjak menolak, gara gara melonjak tadi kepalanya terantuk tembok, hingga dia merasa sedikit puyeng, dan aku berhasil melepas celana dalamnya.
Begitu celana dalam terlepas aku segera menyabut dengan bibirku dan permainan lidahku di clitoris dan lobang nikmatnya. Kembali mulut Yeni meracau nggak karuan dengan keras.
Dengan tergesa gesa kulepaskan celanaku tanpa melepas baju seperti juga yang dialami Yeni. Hanya bagian bawah saja yang dilepas. Kintusku yang sudah tegang langsung aku masukkan kedalam liangnya “Blesss..” kedua kaki Yeni aku angkat dan ku maju mundurkan kintusku keluar masuk liang kewanitaan Yeni. “Uh ah oh sss berbagai desahan muncul mengimbangi gerakanku. Aku mungkin berpikir egois tetapi pada saat itu aku berpikir cepet orgasme, takut terlalu lama dan pacar Yeni dibawah mencari cari Yeni.
Nggak lama kemudian terasa getaran, menunjukkan tanda tanda puncak kenikmatanku segera tiba. Kupacu semakin cepat hinga akhirnya aku menelungkup memeluk erat Yeni ketika Cairanku menyemprot kedalam lubang nikmatnya Yeni.
Dan samapaimhari ini aku nggak pernah tahu, apakah Yeni menikmati orgasme atau tidak. Tetapi yang kutahu setelah aku cabut kintusku dari lubangnya, Yeni terkapar lemas.
Yeni beristirahat kira kira 5 menit kemudia membersihkan miliknya dan merapikan pakaiannya, kemudian dengan ucapan terima kasihku sambil kucium bibir nya lembut, Yeni meninggalkan kamarku, dan meminta agar aku nggak usah mengantar ke bawah.
Makasih Yen sekali lagi aku ngucapin disini, karena ini terjadi sekali, ML secara tergesa gesa sambil merasa was was dicari pacarnya Yeni. Dan kenikmatannya aku rasa paling nikmat dengan sensasi seperti itu. Sampai kapanpun aku nggak pernah lupa kejadian itu.