Antara - Minggu, 5 September 2010
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan meminta pemerintah mencermati sikap provokatif Malaysia yang terus merugikan citra Indonesia, terkait laporan yang menyebut tiga petugas KKP melakukan pemerasan dan penculikan tujuh nelayan Malaysia.
Menurut Syahganda di Jakarta, Minggu, pemerintah seharusnya mengambil langkah tegas, dengan mengingatkan Malaysia untuk menghentikan tindakan berupa provokasi, apalagi upaya negatif Malaysia tersebut bertendensi merendahkan citra bangsa Indonesia.
Sebelumnya tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu ditangkap pihak polisi Malaysia pada 13 Agustus di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau, akibat menahan tujuh nelayan Malaysia, yang kedapatan mencuri iklan di wilayah hukum Indonesia.
Setelah dikembalikan ke Tanah Air beberapa waktu lalu, ketiga petugas KKP itu bahkan mengaku diperlakukan kasar oleh polisi Malaysia.
Sementara laporan polisi Malaysia menyebut tiga petugas KKP telah melakukan pemerasan dan penculikan tujuh nelayan Malaysia.
"Sebetulnya, berbagai provokasi Malaysia yang dapat mencoreng nama baik Indonesia sudah sering terjadi, namun kita hanya diam seribu bahasa," katanya.
Dikatakannya, langkah tegas pemerintah menghadapi provokasi Malaysia sangat diperlukan, karena sejauh ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah menunjukkan reaksi kerasnya, termasuk saat menyampaikan pidato di Mabes TNI beberapa waktu lalu.
"Jadi, untuk sekali ini perhatian dan sikap tegas SBY benar-benar dinantikan oleh rakyat, agar Malaysia tidak terus-menerus menghancurkan nama bangsa dan negara kita," kata Syahganda.
Namun demikian, lanjutnya, jika sikap tegas maupun respon keras tidak diberikan Presiden SBY, dikuatirkan di masa depan Malaysia akan lebih menjadi bumerang bagi Indonesia.
Pada sisi lain, hal itu mendorong semakin berkembangnya arogansi Malaysia terhadap Indonesia, sehingga menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang mudah takut.
"Kalau ini yang terjadi maka bangsa kita cuma sekadar kelinci percobaan bagi Malaysia, dan selama-lamanya kita tidak memiliki kemartabatan dalam menghadapi Malaysia," ujarnya.
Syahganda berharap, Presiden Yudhoyono perlu menyelamatkan perasaan rakyat yang kerap dilecehkan pihak Malaysia, di samping menginginkan pemimpinnya berada di depan menyatakan "kemarahan dan juga ancaman", guna menyetop perlakukan apapun dari Malaysia yang tidak beretika pada Indonesia.
Sumber: http://id.news.yahoo.com/antr/20100905/ ... 08abe.html