"Yang Ditangkap Malaysia, Indonesia Takut"
Pidato SBY di Mabes TNI soal hubungan RI-Malaysia dianggap tidak tegas.
Kamis, 2 September 2010
VIVAnews-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyampaikan pernyataan sikap terkait krisis hubungan Indonesia dan Malaysia. Pidato itu disampaikan di Mabes TNI Cilangkap, Rabu malam, 1 September 2010.
Pidato yang disampaikan presiden menuai tanggapan. Wakil Ketua Dewan Pakar PPP Lukman Hakiem mengatakan, meski setuju dengan penyelesaian damai krisis RI-Malaysia, namun sinyal tegas harus diberikan SBY.
"Kalau substansinya seperti itu kenapa harus presiden yang pidato, kan cukup disampaikan oleh menteri," kata dia kepada VIVAnews, Kamis 2 September 2010.
"Dengan substansi pidato seperti itu, sinyal yang ditangkap Malaysia, ternyata Indonesia takut," tambah dia.
Kata Lukman, sangat disayangkan, SBY telah melepas momentum secara percuma, untuk menegaskan sikap RI pada negeri jiran.
Dalam pidato tadi malam, SBY menyatakan prihatin atas insiden di seputar perairan Pulau Bintan tanggal 13 Agustus 2010 yang lalu.
"Saya ingin agar masalah ini segera di selesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi," ujar Presiden Yudhoyono.
Meski demikian, tambah Presiden, kita tidak bisa mengkompromikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.