Endriartono: Indonesia Tidak Boleh Lemah
Headline News / Polkam / Jumat, 27 Agustus 2010 06 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto mengatakan pemerintah seharusnya tegas terhadap Malaysia. Indonesia semestinya menunjukkan harga diri sebagai bangsa apalagi jika dikaitkan dengan masalah kedaulatan negara.
Menurut Endriartono, Indonesia tidak boleh lemah. "Karena sudah berkali-kali kita dilecehkan Malaysia, maka saya percaya pemerintah mendapat dukungan dari rakyat indonesia," pungkas Endriartono saat ditemui di kediamannya di Jakarta, Kamis (26/8).(RAS)
Video
http://www.youtube.com/watch?v=jNk33nDuvhs
Wiranto: Pemerintah Tidak Berani Terhadap Malaysia
Headline News / Polkam / Jumat, 27 Agustus 2010 02 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Panglima TNI Wiranto mengatakan pemerintah tidak berani bersikap terhadap Malaysia. Padahal, kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat itu, pemerintah Negeri Jiran telah melukai harga diri bangsa.
Pernyataan itu dilontarkan Wiranto usai buka puasa bersama pengurus DPP Hanura dan ratusan anak yatim di Jakarta, Kamis (26/8). Menurut Wiranto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya berani bersikap saat kedaulatan NKRI terancam oleh negara lain.
Wiranto mengatakan penangkapan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia oleh Polisi Perairan Malaysia merupakan sikap yang semena-mena. Aksi itu menuai banyak protes. Namun pemerintah terkesan diam dan takut terhadap Malaysia.(RAS)
Video
http://www.youtube.com/watch?v=Fz9k3vyBcRg
Din: Malaysia Tanggung Jawab Presiden
Headline News / Polkam / Kamis, 26 Agustus 2010 17 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan sentimen anti-Malaysia yang berkembang di Indonesia serta sebaliknya anti-Indonesia di Malaysia saat ini, sudah berbahaya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya segera turun tangan dan tidak justru menyalahkan para pembantunya dalam penanganan kasus barter pencuri ikan Malaysia dengan petugas patroli Indonesia.
Din mengaku sedih jika SBY menyalahkan tiga menterinya, yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro atas konflik dengan Malaysia. Presiden seyogyanya mengambil langkah-langkah.
"Sementara sebagai pemimpin yang baik juga dia tidak mengambil langkah-langkah. Padahal kita ketahui SBY itu paling responsif terhadp isu-isu kecil, isu video mesum, isu apa sangat responsif. Mohon maaf, ini bukan sebuah kepemimpinan yang baik," tandas dia di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (26/8).
Sayangnya, menurut Din, di saat memang presiden seharusnya tampil dan memberikan penjelasan, SBY jutsru tak terdengar suaranya.
Di bagian lain, Din menanggapi dikeluarkannya travel advisory bagi masyarakat Malaysia ke Indonesia oleh Pemerintah Malaysia. Din meminta Pemerintah Malaysia mesti menyadari kearoganannya. Menurut Din sikap negeri Jiran saat ini malah akan merugikan diri sendiri, khususnya jangka panjang. Meskipun Malaysia mempunyai hak dan alasan sendiri.
Indonesia, kata Din, merupakan negara besar, luas dan kaya raya. Malaysia jangan pernah meremehkan. Apalagi menampilkan diri seperti orang kaya baru.
Pendiri Partai Matahari Bangsa itu pun meminta Indonesia mengambiil pelajaran agar kejadian yang sama tak terjadi berulang-ulang. Apakah perlu menjalin sahabat dengan negara yang meremehkan Indonesia.(Andhini)
Video Panas
http://www.youtube.com/watch?v=jAOz-MRZ-RQ