Indonesia Lemah Lawan Malaysia
MEDAN - Terjadinya pertukaran tujuh nelayan Malaysia dengan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai sebagai bukti lemahnya diplomasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kepala Lembaga Riset Publik (Larispa) Indonesia, Rizal Hasibuan, kepada Waspada Online, malam ini, mengatakan diplomasi Kemenlu RI yang begitu lemah terhadap Malaysia. Padahal Kapal Diraja Malaysia telah melanggar kedaulatan republik ini.
Rizal sepakat bila penyelesaian masalah dilakukan dengan diplomasi atau menghindari konfrontasi, tapi bukan berarti mengalah. "Kemenlu mestinya mendesak Pemerintah Malaysia agar meminta maaf dan mendorong proses hukum," ujar Rizal.
Rizal menilai ada yang belum pas dalam sistem lobi yang di miliki pemerintah saat ini, sehingga kita lemah dalam posisi tawar menawar dengan malaysia, "Entah oknum kita yang tidak bersih atau kita memang lemah di mata mereka", ujarnya.
Kemudian harus ada komitmen yang kuat dari pemerintah dalam menjaga perbatasan kita, Rizal menilai, peralatan yang digunakan DKP dan AL kita itu sudah usang dan tidak sebanding dengan yang malaysia miliki.
Sehingga aparat malaysia sebelah mata dalam memandang aparatur penegakan hukum kita. "Perbaikan sistem dan perbaikan kapal dan alat tempur dalam penjagaan keamanan idealnya perlu diprioritaskan dengan kebijakan yg terukur," sebut Rizal lagi.
Rizal mengungkapkan, keheranannya terhadap pemerintah Indonesia yang tidak memproses perkara itu melalui jalur hukum, meskipun kemudian melalui putusan pengadilan akan dilakukan deportasi terhadap para nelayan itu. ”Kalau penyelesaiannya berdasarkan kedaulatan hukum,saya yakin negara mana pun akan menghormati kita,untuk itu kita akan menjadi bermartabat secara internasional,”pungkasnya.
Editor: SATRIADI TANJUNG
http://waspada.co.id/index.php?option=c ... Itemid=131