JK: Tanya Malaysia Kenapa Ditangkap

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia harus mempertanyakan alasan aparat polisi Malaysia menangkap tiga petugas keamanan Indonesia yang sedang melakukna patroli di perairan Kepulauan Riau. Hal tersebut dikatakan mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat diminta komentarnya.
"Ya, harus ditanya ke sana mengapa ditangkap," ujar Jusuf Kalla kepada para wartawan, Minggu (15/8/2010) di sela-sela acara "Peringatan 5 Tahun Perdamaian Aceh" di Hotel Regent Four Seasons, Jakarta.
Ketika ditanya apakah pemerintah perlu mengirimkan nota diplomatik, JK, seraya tersenyum, hanya mengatakan, "Ah, itu urusan pemerintah. Teknis itu."
Polisi Diraja Malaysia menahan tiga petugas pengawas Satuan Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Batam di Pengerang, Johor, Malaysia. Mereka menahan ketiga petugas tersebut sejak Jumat (13/8/2010) malam usai insiden di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Ketiga petugas pengawas Satuan Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Batam yang ditahan tersebut adalah Asriadi, Erwan, dan Selvogrevo Wewengkang. Ketiganya adalah bagian tim yang terdiri dari dari enam petugas pengawas yang melakukan patroli pengamanan laut menggunakan speed boat Dolphin 015 setelah menerima informasi adanya pencurian ikan di perairan Bintan pada Jumat malam pekan lalu.
Di perairan Tanjung Berakit, mereka mendapati lima kapal penangkap ikan berbendera Malaysia dengan tujuh awak kapal sedang menangkap ikan. Akibat melanggar daerah perbatasan, lima kapal berikut tujuh awaknya tersebut langsung ditarik ke Batam. Saat penatrikan itulah, kapal patroli Polisi Malaysia mengejar. Sempat terjadi kericuhan sehingga ketiganya dibawa ke Malaysia sementara tiga lainnya berhasil membawa tujuh nelayan Malaysia ke Batam.