3. “Shelter” Tunggu dikuasai oleh Kristus
Jika dunia orang mati/kerajaan maut dikuasai oleh iblis dan maut, pertanyaan kritis selanjutnya adalah mengapa kita memahami orang yang meninggal kembali ke rumah Bapa? Bahkan ada gambaran yang berbanding terbalik dengan gambaran dunia orang mati, bahwa rumah Bapa itu menyenangkan. Mana yang benar?
Salah satu pertanyaan misterius dari peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus adalah kemana Kristus selama tiga hari setelah mati dan sebelum kebangkitan-Nya? Apa yang dilakukan-Nya selama tiga hari? Mengapa Dia tidak langsung bangkit saja pada hari pertama, tokh Dia adalah Allah?
Kita bersyukur, pertanyaan ini bukanlah misteri. Karena Alkitab dengan jelas menjawabnya, sama seperti manusia, Yesus Kristus pun masuk ke dunia orang mati/kerajaan maut ini selama tiga hari tiga malam (lih. Mat. 12: 40 kata-kata “rahim bumi” ditafsirkan sebagai dunia orang mati; Roma 10: 7 “Siapa yang akan turun ke jurang maut? Yaitu untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati”). Apa yang Yesus lakukan selama tiga hari tiga malam di dunia orang mati itu? Inipun bukanlah misteri. Dia “berperang” mengalahkan maut, sehingga dunia orang mati/kerajaan maut tidak lagi dikuasai oleh iblis atau maut melainkan dikuasai oleh-Nya sehingga Dialah yang sekarang memegang kuasa dan kunci kerajaan maut (lih. Wah. 1: 18; band. 1 Kor. 15: 54 “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah kemenanganmu. Hai maut, dimanakah sengatmu”).
Jadi jelaslah dunia orang mati/kerajaan maut pasca kebangkitan Kristus bukanlah tempat yang menakutkan dan mengerikan lagi, melainkan tempat yang menyenang kan karena yang berkuasa atasnya sekarang adalah Allah sendiri. Tidak salah apabila kita katakana bahwa setiap orang yang meninggal kembali ke rumah Bapa, karena dunia orang mati yang sekarang bertakhta adalah Bapa juga.
Dan kebangkitan Kristus tentu membawa dampak bagi setiap orang yang telah meninggal yaitu mereka akan dibangkitkan pula. Kristus sebagai yang sulung dari semua orang yang telah meninggal (1 Kor. 15). Tentu saja ini terkait dengan kedatangan-Nya yang kedua kali, di mana semua orang yang meninggal akan dibangkitkan dan disatukan dengan orang yang belum meninggal untuk dihakimi; dan mereka yang tetap memelihara iman akan menuju sorga yang sempurna (lih. 1 Tes. 4: 16-17).
Satu hal yang dapat disimpulkan pada bagian ini adalah dunia orang mati/kerajaan maut menjadi “shelter” (tempat) tunggu sebelum kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Dan tempat perhentian ini tidaklah menyeramkan karena Allah telah menguasainya.
4. Penutup
Pertanyaan teologis: “Kemana kita pergi setelah meninggal” terjawab sudah melalui uraian bulletin pembinaan ini.
Ada beberapa kesimpulan:
1. Setiap orang tanpa terkecuali setelah meninggal akan masuk ke dalam dunia orang mati/kerajaan maut.
2. Namun dunia orang mati/kerajaan maut itu bukanlah tempat yang gelap dan menyeramkan, melainkan tempat yang indah karena Allah sendirilah yang berkuasa setelah Kristus masuk ke dunia orang mati dan mengalahkan iblis dan maut.
3. Dunia orang mati ini merupakan tempat perhentian sebelum kedatangan Yesus Kristus kedua kali untuk menghakimi baik orang yang sudah meninggal maupun belum.
Sumber : http://www.sahabatsurgawi.net/bina%20iman/kemana.html
(Nantikan Seri Pembinaan selanjutnya!)