naliko wayahing dalu, titi sonya mangsah samadi
sirep sidheming swasana, ambalabar ganda wangi manganti
amisungsung astungkara.
monggo sesarengan nindak aken printah Gusti
mangesti astungkara mring sahandap pepadaning Gusti Moho Agung,
nyuwun ridhlo
lumintuning sih lubering pangastuti
amrih gampil lampah tebih bilahi
rizki ingkang barokah
dados kinasih sapada-pada.
amin
sugeng nglampahi dinten siam
nyuwun gunging samudra pangapunten
kanti ihklas
amrih gancaring puasa
jika tanah ini sudah tidak basah , merekah serta tanaman tak bersemi, laut tinggal sedengkul daratan mengkerut, mulailah para kawulo berbondong menuntut
" kenapa kami tidak bisa makan lagi ? tempat berteduh dengan paksa kau rebut ? "
doa para pendoa sudah tidak manjur lagi,
mereka telah berkalung sampur menari di alun-alun istana
karna keinginan menjadi panglima sang pembela , katanya.
kata doa telah menjadi buaian sang raja
tak lagi mendoa untuk kawula
hanya khusus buat baginda pembawa harta
demi pundi agar bisa disampingnya
siapa kata nuswantara kaya raya ?
para kawula tak dapat menikmati serta berkeringat menggali untuk dipersembahkan pada
perjanjian nagara
jangan salahkan kami
jika kami berontak mencium bumi diatas terik panas mentari dalam khusuk
bermohon pada SYANG HYANG agar segera terenggut mahkotamu
oleh kami para kawula yang slalu berdoa
untuk dipersembahkan pada mata yang ihklas
agar menuntut ditaman gemah ripah loh jinawi.
jangan persalahkan bila kami mengagumi masa lalu
malu.