
Watak Manusia
Unik, itu satu-satunya kata yang tepat untuk menggambarkan kepribadian setiap orang.
Florence Littauer membagi watak manusia dalam 4 model, yakni sanguinis, melankolis, koleris dan phlegmatis. Setiap orang bisa menjadi person yang memiliki watak perpaduan dari keempat model tadi. Mungkin ada yang sanguinis tapi juga melankolis dalam satu waktu.
Sanguinis ditandai dengan kemampuannya berbicara tanpa henti, ceria, menyukai kehidupan, tapi sering telat dalam masalah waktu, lupa banyak hal.
Melankolis adalah pemikir, pemurung, pujangga kehidupan, jenius tapi juga paling mudah tersinggung, sensitif, mudah tertekan, dan kalau marah tak dapat menyembunyikannya dari raut wajah.
Kholeris adalah orang yang berwatak pemimpin, yang bisa mengatur orang lain dan mendelegasikan tugas, tetapi juga sering merasa diri paling benar tanpa paham situasi.
Phlegmatis yang paling enak. Hidupnya just go on. Apa yang terjadi, terjadilah, katanya. Hidup tenang, damai, tak ada masalah, tak mudah tertekan dan bisa menjadi penengah, tapi sayangnya sering tak punya target, terlihat malas dan tak punya ambisi atas segala sesuatu.
Yang paling baik ada perpaduan dari semuanya, asal jangan sampai berada di titik ekstrim untuk masing-masing watak. Apapun itu, jika terlalu berlebihan, pasti tak akan baik untuk diri.
Mengenal kepribadian dan jatidiri adalah salah satu hal paling penting dalam hidup ini. Siapa yang tak mengenal dirinya, maka ia tak akan tahu bagaimana mesti berfikir dan bersikap dalam kehidupannya. Hidup ini ajang untuk memecahkan masalah, jika kita tidak tahu bagaimana berfikir dan bersikap pasti akan menjadi orang yang super bingung.
sebuah catatan Muhammad Bayu Isa