
Orin BasukiNamun, apakah investor AS serta-merta menanamkan modalnya di Indonesia setelah tiga kali BKPM melakukan promosi?
Christos N Pitelis, peneliti dari University of Cambridge, Inggris, dalam jurnalnya mengingatkan, bukan ukuran suatu negara yang menjadikan daya saing investasinya menjadi unggul.
Negara kecil, seperti Singapura atau Malaysia, ternyata mampu menarik investasi jauh lebih kuat dibandingkan dengan Indonesia.
Hal itu karena kedua negara jiran itu fokus pada masalah yang dibutuhkan untuk investasi, seperti menyediakan insentif setinggi-tingginya dan menekan korupsi.
”Kami meyakini, jika sebuah negara sudah terfokus pada investasi langsung asing, kemudian dikaitkan dengan kluster-kluster bisnis di dalam negeri dan daya saing, pertimbangannya akan sama, baik negara kecil maupun besar,” demikian kutipan Pitelis dalam jurnal The Sustainable Competitive Advantage and Catching-up of Nations: FDI, Clusters, and the Liability (Asset) of Smallnes, 27 November 2008.
Empat nilai
Dalam teori Manajemen Strategi disebutkan, untuk mencapai keunggulan daya saing lestari atau kemampuan untuk mendapatkan nilai tambah di atas rata-rata nilai tambah para pesaing, sebuah perusahaan atau negara harus memiliki kompetensi inti.
Kompetensi inti hanya dapat diraih jika perusahaan atau negara memenuhi empat nilai, yakni memiliki kapabilitas yang bernilai tinggi, memiliki keunikan, keunikan tersebut sulit ditiru pihak lain dan, kalaupun dapat ditiru, butuh ongkos yang besar, serta memiliki kapasitas yang tidak tergantikan.
"Masalahnya, upaya atau rencana untuk berdaya saing tinggi di antara negara-negara lain justru tidak pernah terlihat lagi dalam rencana-rencana kerja pemerintah ataupun APBN,” ujar konsultan dan pengajar Manajemen Strategi Universitas Indonesia, Mochammad Hamsal.
Apakah Indonesia telah memiliki empat unsur kompetensi inti itu?
Di lihat dari sisi insentif, Gita yakin semua insentif nonfiskal sudah ditawarkan Indonesia, mulai dari pusat layanan investasi satu atap, kemudahan memulai berbisnis, mekanisme kerja sama pemerintah dan swasta akan dibuat agar investor tidak kebingungan, hingga kejelasan aturan main daftar negatif investasi.
Namun, dalam pemberian insentif fiskal, BKPM menilai ada kemunduran. Jika pada periode 1967-1983 ada insentif berupa tax holiday, saat ini Indonesia baru menawarkan tax allowance.
Tax holiday memungkinkan pengurangan pajak dalam jangka panjang, 10-20 tahun, adapun tax allowance hanya enam tahun.
Apa pun daya tariknya, AJ (Lonnie) Strickland, Thompson, dan John E Gamble dalam Crafting and Executing Strategy berpendapat, kreativitas adalah untuk memenangi kompetisi. Hanya kreativitas yang akan membawa sebuah negara atau perusahaan meninggalkan para pesaingnya dan mendapat nilai tambah di atas rata-rata nilai tambah yang didapat negara atau perusahaan lain.
Bill Hewlett, pendiri Hewlett-Packard, mengatakan, untuk memenangi persaingan, harus jelas ukuran sasaran yang ingin dikejar. ”Anda tidak akan mampu mengelola sesuatu yang tidak bisa Anda ukur. Apa yang sudah terukur harus dapat dipastikan untuk terkejar,” tutur Hewlett.
Dengan mengetahui posisi Indonesia di antara negara-negara ASEAN, dalam persaingan merebut investasi asing tentu akan menjadi pertimbangan yang sangat bermanfaat dalam menyusun strategi promosi.info