Trik Menolak Rayuan Pramuniaga

THE DAILY MAIL
Pastikan Anda tidak mudah tergoda rayuan pelayan toko.
"Aduh, Mbak rambutnya tebal banget, deh. Hitam lagi. Ini asli, ya?" Begitu kata penata rambut di salon ketika sedang menangani rambut Anda. Atau ketika sedang memilih-milih pakaian di department store, "Mbak kan badannya bagus, mendingan beli jeans yang ini...."
Jangan langsung ge-er bila Anda menerima pujian yang bertubi-tubi seperti itu. Semua yang dikatakan para pramuniaga adalah bohong belaka (kecuali memang orang lain selalu mengatakan tubuh Anda bagus). Mereka hanya sedang mengambil hati Anda, dan berusaha untuk mendorong penjualan.
Seperti juga Anda di kantor, pramuniaga pun bekerja dengan sistem. Untuk setiap penjualan yang berhasil mereka lakukan, ada komisi yang menanti. Karena itu, Anda sebagai konsumen, jangan mudah terlena dengan rayuan gombal yang mereka lancarkan. Berpikirlah dengan logis, bahwa Anda sebenarnya sedang diarahkan untuk membeli lebih banyak dan lebih mahal. Berikut adalah situasi yang kerap Anda alami, dan bagaimana mengatasinya:
* Situasi: Pramuniaga mengatakan bahwa kulit Anda yang gelap terlihat eksotis dan cocok dengan aksesori atau produk make-up tertentu, yang harganya lebih mahal daripada barang yang Anda pilih.
* Hindari dengan: Selalu ingat bahwa pujian seorang pramuniaga memang lebay, sehingga tidak layak dipercaya begitu saja. Sebelum Anda terhanyut dengan rayuan tersebut, segera ingatkan bahwa Anda sudah cocok dengan produk tertentu. Katakan bahwa Anda tidak membutuhkan barang yang ditawarkannya.
* Situasi: Pramuniaga mengatakan bahwa Anda harus membawa pakaian dengan jumlah tertentu saat di fitting room, lalu memberikan beberapa bawahan yang cocok untuk dikenakan dengan atasan yang Anda pilih. Harapannya: Anda tergoda dengan bawahan tersebut dan membelinya.
* Hindari dengan: Hanya mencoba pakaian yang memang ingin Anda coba. Abaikan saja pakaian-pakaian yang memang tidak Anda pilih.
* Situasi: Mengatakan bahwa Anda bisa menukar atau mengembalikan barang yang tidak Anda suka supaya segera terjadi penjualan.
* Hindari dengan: Pastikan memang ada kebijakan pengembalian barang di dalam struuk pembayaran, dan bagaimana syarat-syaratnya. Jika ada kemungkinan Anda tidak bisa mengembalikannya dalam batas waktu yang ditentukan, minta mereka untuk menyimpan dulu barang tersebut sementara Anda mencari item yang lebih cocok. Atau, ngopi-ngopi dulu supaya ada kesempatan untuk membuat keputusan (membeli atau tidak).
* Situasi: Membujuk Anda untuk membuat store card atau kartu anggota department store tertentu, supaya bisa mendapat diskon untuk barang yang Anda beli.
* Hindari dengan: Memangnya berapa sih, diskon yang ditawarkan? Rata-rata department store hanya menawarkan diskon sebesar 10 atau 15 persen. Nilainya kadang-kadang terlalu kecil jika dibandingkan dengan harga barangnya, atau syarat yang harus Anda penuhi untuk mendapatkan kartu anggota tersebut. Lagipula, kartu anggota membuat Anda selalu tergoda untuk berbelanja, karena merasa ada diskon yang bisa diandalkan.
* Situasi: Menawarkan aksesori untuk pakaian, ikat pinggang untuk celana panjang, celana dalam untuk pasangan bra, atau kaus kaki untuk sepatu sports yang Anda beli.
* Hindari dengan: Mengatakan bahwa Anda sudah memiliki pernak-pernik yang bisa dipadukan dengan item tersebut.
* Situasi: Meminta Anda mengisi buku tamu, dimana Anda harus menyebutkan alamat, nomor telepon, atau e-mail. Biasanya pramuniaga akan mendapat komisi jika berhasil mengumpulkan data konsumen seperti ini. Sebaliknya, Anda akan repot dibombardir dengan penawaran-penawaran program yang tidak Anda perlukan.
* Hindari dengan: Boleh saja mengisi data pelanggan, tetapi jangan memberikan alamat e-mail atau nomor telepon yang benar. Anda tidak akan tahu bagaimana pramuniaga atau toko memperlakukan data Anda, bukan? Anda pasti tidak mau jika data Anda dijual ke sales kartu kredit atau sejenisnya.
* Situasi: Ketika Anda masih merasa ragu untuk membeli barang yang Anda inginkan, pramuniaga mengatakan bahwa Anda harus langsung membayarnya di kasir.
* Hindari dengan: Minta kembali barang tersebut, lalu katakan bahwa Anda masih ingin berputar-putar dulu mencari barang lain.