Saya mau memperkenalkan diri, nama saya Rudiono, saat ini berusia 39 tahun dan telah berkeluarga, memiliki seorang istri dan dua orang anak laki-laki. Saya ingin membagi kisah saya disaat waktu masih bujangan dulu.
Saya lahir di Jakarta, tapi dari kecil saya dibesarkan bukan oleh orang tua saya melainkan oleh abang angkat saya, dikarena sejak usia 7 tahun saya sudah menjadi anak yatim.
Abang saya itu adalah salah satu paranormal hebat yang ada di Indonesia, merupakan salah satu pegangan dari mantan presiden RI dan saat ini masih menjadi salah satu pegangan dari keluarga presiden kita. Beliau juga salah satu pemandi pusaka dibeberapa keraton yang ada di Indonesia disaat Bulan Muharam dan Maulud. Hanya sedikit sekali orang yang kuat dan sanggup merawat serta memandikan Pusaka-Pusaka milik Keraton.
Dari waktu masih sekolah dasar dulu, saya sudah banyak melihat dan membuktikan kehebatan doa-doa atau ilmu-ilmu dari Agama Islam, dimana sesuatu hal yang tidak mungkin menurut logika orang pintar, tapi oleh abang saya bisa dibuat menjadi mungkin. Tentunya atas izin dari Allah SWT.
Saya banyak melihat pasien abang saya yang sewaktu datang ke rumahnya digotong oleh keluarganya, karena menurut dokter ahli yang menanganinya penyakitnya sudah tidak mungkin disembuhkan lagi dan umurnya mungkin sudah tinggal beberapa bulan lagi, karena sakit jantung, stoke atau kanker yang sudah parah, tetapi setelah diobati oleh abang saya ternyata bisa sembuh dan pulangnya bisa jalan sendiri, setelah beberapa kali datang menjalani pengobatan dengan abang saya tersebut.
Oleh karena itu saya lalu mulai belajar dengan tekun dan serius dengan abang saya, supaya bisa memiliki kemampuan seperti abang saya tersebut. Saya mulai tekun menjalankan wirid tengah malam, puasa dan lelaku lainnya agar bisa memiliki kemampuan seperti abang saya itu.
Saya bukan hanya mempelajari ilmu untuk mengobati penyakit alami saja, tetapi juga untuk mengobati penyakit buatan seperti misalnya teluh atau santet, asihan, pelet, gendam, penunduk penurut, pelaris usaha, ilmu penerawangan dan lain-lain.
Untuk membuktikan bahwa saya sudah berhasil membeli atau menguasai ilmu tersebut, biasanya saya memprektekannya langsung dengan mengobati pasiennya abang saya tersebut.
Tetapi ketika saya sudah duduk dibangku SMP, saya mulai menyelewengkan pemakaian ilmu-ilmu tersebut. Hal ini pada awalnya tidak saya sadari karena mungkin saat itu bawaan dari pengaruh masa puber saya tersebut.
Jadi sebetulnya semua Agama itu baik, doa-doa dan ilmunya juga baik, akan tetapi manusia yang memakainya itu sendiri yang tidak baik karena manusianyalah yang menyelewengkan dan menyalahgunakan pemakaian doa-doa atau ilmu-ilmu itu sendiri.
Seperti ibarat pisau kalau dipakai didapur itu baik, tapi kalau dipakai untuk nodong yah jadi tidak baik. Jadi sekali lagi ini adalah masalah manusianya, bukan masalah agamanya atau doa-doanya.
Dimasa muda atau bujangan saya dulu, saya benar-benar berkelakuan buruk dan sangat berdosa sekali. Saya sudah pernah terjerumus dan menyalahgunakan doa atau ilmu yang telah saya kuasai beberapa kali.
Hingga sekarang ini hanya tinggallah penyesalan yang ada di dalam diri saya, karena telah banyak korban akibat perbuatan saya tersebut dan saat ini saya berusaha menebusnya dengan bertobat serta membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan dari saya.
Saya akan mencoba menceritakannya pengalaman saya tersebut satu per satu, dengan harapan agar orang yang membaca cerita saya ini, tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan yang pernah saya perbuat.
Kejadian itu dimulai ketika pada suatu pagi saya melihat seorang gadis yang menurut saya saat itu sangat cantik dan manis sekali, berjalan memakai seragam SMP melewati depan rumah saya.