Di Amerika, merupakan pemandangan yang biasa bila kita melihat beberapa anak kecil sedang berada dalam suatu kelas renang bagi pemula. Anak-anak tersebut duduk pada sebuah meja yang ditempatkan
di pinggir sebuah kolam yang dangkal. Sementara seorang ibu sedang duduk di pinggir kolam, memperhatikan putrinya, yang berusia hampir 3 tahun, mencebur ke dalam kolam. Pemandangan seperti ini pun mulai tampak di Indonesia.
Namun American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para orang tua untuk benar-benar memperhatikan program renang untuk anak-anak mereka yang berusia kurang dari 4 tahun. Kelompok tersebut baru-baru ini membuat sebuah berita penting yang merekomendasikan agar anak- anak dibawah usia 4 tahun dilarang mengikuti pelajaran renang, dengan alasan mereka belum siap secara perkembangan.
“Saya hanya berpikir bahwa anak saya akan mendapat kesenangan dan terbiasa dengan air,” kata Quinn mengenai putrinya yang berusia 3 tahun. Tapi para orang tua lainnya mungkin memiliki pengertian yang
salah, dengan berpikiran bahwa program-program renang bagi anak-anak yang sangat belia, beberapa diantaranya bayi dan balita, dapat mengajar mereka bagaimana selamat dalam air.
Tidak akan ‘anti-tenggelam’
“Kita ingin memastikan agar masyarakat mengerti bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mempublikasikan bahwa program-program renang untuk bayi dan balita tersebut akan membuat mereka lebih aman,” ungkap DR. Barb Smith, dokter spesialis anak di Tucson yang membantu menuliskan kebijakan tersebut. AAP terutama ingin mengingatkan para orang tua agar menghindari program-program renang yang mengklaim cara ‘anti-tenggelam’ untuk anak-anak dengan membenamkan mereka ke dalam air
secara berulang-ulang.
Pada umumnya, secara perkembangan, seorang anak tidak siap untuk belajar berenang hingga mereka berusia 5 tahun. Kelompok tersebut mengakui bahwa tidak ada penelitian yang memastikan tentang berapa usia anak yang terbaik untuk menguasai ketrampilan berenang yang kompleks. Namun mereka mengutip suatu penelitian baru yang menunjukkan bahwa ketrampilan berenang lebih siap dicapai saat
perkembangan motorik mencapai usia 5 tahun. Penelitian yang sama juga menemukan bahwa beberapa anak di bawah usia 4 tahun dapat memperoleh ketrampilan berenang, tapi harus dengan lebih banyak
instruksi dan masih dibatasi oleh kemampuan neuromuskular mereka. Mereka juga mengingatkan bahwa anak-anak yang belajar untuk tidak takut pada air, mungkin bisa ceroboh untuk mencoba berenang sendiri.
Debbie Dorsey, bekas kepala olah raga air di National Recreation and Park Association, Ashburn, Virginia, mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya masalah dengan program renang untuk anak-anak dibawah usia 4 tahun –sepanjang para orang tua tetap diperingatkan bahwa program tersebut tidak akan membuat seorang anak kecil ‘anti-tenggelam’. “Program ini hanya bertujuan untuk mengajar mereka gerakan-gerakan dalam air,” kata Dorsey, yang saat ini merupakan direktur olah raga air di Georgia Tech University. Tapi mereka tidak boleh keluar dan berenang sendirian.
Tom Griffiths, penulis beberapa buku tentang keselamatan di kolam renang, juga membantah kalau anak-anak dibawah usia 4 tahun tidak ’siap secara fisik maupun emosional’ untuk program olah raga
air. “Bahkan sekalipun program-program tersebut tidak mengumbar janji, para orang tua tetap saja mendesak anak mereka untuk berenang,” kata Griffiths, yang juga merupakan direktur olah raga
air di Pennsylvania State University. “Cobalah bermain saja dengan anak-anak anda dalam air dan pelan-pelan ajak mereka membasahi wajah, akan tetapi simpan pelajaran renang untuk tahun-tahun yang akan datang,” ia menganjurkan.
Memulai pelajaran renang untuk anak
Sekitar 5 - 10 juta bayi dan anak-anak prasekolah di Amerika berpartisipasi dalam berbagai jenis program olahraga air, demikian menurut AAP. Pada anak berusia 3 tahun, pelajaran yang diberikan
hanya ditujukan untuk membuat mereka merasa nyaman di kolam. Mereka hanya menjelajah.
Pelajaran renang tidak dianjurkan untuk anak-anak yang berusia 6 bulan sampai 3 tahun. Sebagai gantinya mereka dapat mengikuti kelas ‘waterbabies’, suatu program orientasi untuk membiasakan diri
berada dalam air. “Bernyanyi dan meniup gelembung bersama bayi anda”, demikian kutipan di brosur yang mendeskripsikan program tersebut. Kelas menyenangkan ini hanya menitikberatkan anak untuk beradaptasi dengan air dan memiliki waktu yang berharga bersama keluarga.
Smith menyarankan para orang tua memastikan bahwa mereka mengikuti program yang tepat serta untuk alasan yang tepat. “Jika anda mengikuti program renang karena anda merasa senang berada dalam air dan ingin membagi perasaan itu dengan bayi anda, itu tidak menjadi masalah. Namun jika anda mengikuti program renang dengan harapan bayi anda akan berenang dan ini dapat membuatnya lebih aman, maka jangan lakukan,” sarannya.
www.kompasiana.com