Dalam keterangan persnya Kapolri berkata:
"bahwa teroris saat ini sudah merubah sasarannya...."
Ditegaskan bahwa, teroris telah mengarah pada pemimpin Negara..
Sasaran teroris sekarang adalah: Kepala Negara, Pejabat Tinggi dan Tamu Asing..
Bahkan disinyalir akan melakukan aksi pada perayaan hari besar kenegaraan..
Begitulah..
SBY pun "setali tiga uang" dengan pernyataan Kapolri itu..
Bahkan menyempatkan diri untuk memberi Statement di istana Negara..
Mengapa hal itu perlu disambut hangat oleh kita? sebagai Rakyak Jelata..
Oleh kita yg selama ini merasa jadi korban sasaran "tak berdosa" ?
Selama ini kita hanya tergolong sebagai Collateral Damage.
Kita hanya korban yg sesungguhnya bukan sasaran sebenarnya..
Kita jadi korban, hanya karena "kebetulan" berada ditempat yg salah.
Berarti, kita sudah seharusnya lega.. dengan statement itu.
Karena (menurut Kapolri) kita bukan lagi jadi sasaran teror mereka..
Jadi.. buat apa kita harus peduli dengan pemberantasan Teroris?
Toch.. kita (Rakyat Jelata) bukan lagi sasaran mereka..?
Ngapain kita mati-matian membela dan 'menyelamatkan" para Pejabat?
Bukankah para pejabat belum tentu memikirkan dan "care" atas keselamatan kita?
Keselamatan kita dari pengadilan yg curang dan salah tangkap..
Keselamatan dari kesewenang-wenangan pejabat dan aparatur Pemerintah..
Seharusnya seperti itulah sikap kita sebagai Rakyat Jelata..
Tentunya bila kita percaya pada pidato Kapolri dan SBY..
Yang mengakui bahwa para Pejabatlah sasaran masa kini..
Tapi.. tunggu dulu.. kayaknya ada yg salah..
Menurut ilmu yg saya pelajari..
Justru sasaran terorisme adalah membuat negara kacau balau..
Dengan menyerang Rakyat, maka akan menimbulkan Chaos dimana-mana..
Sehingga lambat atau cepat, Rakyat tidak percaya kepada pemerintah..
Akhirnya Rakyat memberontak dengan revolusi, pembangkangan, penjarahan dll..
Itulah tujuan sebenarnya dari kelompok yg disebut Teroris..
Mereka berharap, Negara akan runtuh oleh aksi Rakyatnya sendiri..
Sebab, kekuatan para Teroris tidak akan mampu menjatuhkan sebuah Negara..
Tapi sebuah Negara akan hancur dengan mengadu domba Rakyat dan Pemerintahan..
Kalau sekedar menyerang Presiden, Menteri dan Pejabat Tinggi lainnya..
Untuk apa? terlalu mudah untuk menggatinya kembali..
Hari ini tewas, minggu depan bisa dicari penggantinya..
Apa susahnya? bukankah yg kebelet kepingin jadi Presiden sudah pada antri ?
Dan mekanisme pergantian Presiden/Pejabat Tinggi sudah ada dalam Undang-Undang?
Dalam Sejarah Dunia, belum ada Rakyat yg marah besar gara-gara Kepala Negaranya terbunuh..
Paling-paling Rakyat berduka beberapa hari.. dan Lembaga Negara segera mengganti yg tewas tsb.
Statemen Kapolri/President yg seperti itu..
Menurut saya, adalah sebuah kecerobohan..